Hal utama yang perlu diperhatikan adalah :
I. Pengalaman kami penggunakan UPS untuk mengganti power suply dimana saat “st-by” dan saat “power on” tegangan B+ tetap sama, pemakain UPS tidak ada masalah sama sekali. Misalnya untuk pengganti power suply china yang menggunakan 3 transistor, power suply model-model bahula, power suply dengan STR5015 dan sejenisnya.
2.Untuk power suply dimana tegangan “st-by” rendah dan tegangan saat “power on” berubah naik menjadi lebih tinggi, kalau dipasang begitu saja akan dapat menyebabkan ada part yang terbakar ketika pesawat pada posisi st-by. Misalnya pada power suply Polyton, Sharp, power suply STR6707 dan sejenisnya. Menghadapi kasis ini memang sedikit sulit.
3.Suatu saat kami memasang UPS untuk mengganti regulator STR-Wxxxx (.....hal ini tidak selalu terjadi demikian) dimana tegangan B+ saat “st-by” dan saat “power on” tegangan B+ tetap sama. Dengan memasang UPS ternyata saat st-by tegangan melonjak menjadi 200v lebih (saat power-on tegangan 135v). Untuk mengatasi problem ini kemudian kami coba pasang resistor jalur B+ dengan ground, dengan tujuan saat st-by masih ada beban. Hasilnya saat st-by tegangan B+ turun menjadi hanya 150v dengan memasang resistor semen 5k/10w.
4.Catatan :
· Kami sering terima pesanan modifikasi monitor komputer menjadi teve. FET pada bagaian power suply dapat diambil dan disimpan sebagai pengganti FET UPS yang rusak. Sementara ini untuk IC UPS kami belum pernah menjumpai rusak.
REKAN TEKNISI ADA PENGLAMAN LAIN DENGAN PENGGUNAAN UPS INI – KIRIM EMAIL UNTUK DAPAT DI-SAHARING KE REKAN LAINNYA
Contoh skema Panasonic
Contoh kontrol on-off horisontal osilator (H Vcc) AKARI
- Selama ini yang kami lakukan adalah menggunakan UPS dengan hanya memasang kabel merah dan hitam saja (kabel biru tidak digunakan). Dan sirkit photocoupler tidak digunakan lagi.
- Adjust tegangan (adjust VR) dengan cara sesuai petunjuk, yaitu dengan cara memasang sementara beban B+ menggunakan lampu dop 100W (Tr HOT sementara dilepas dulu)
- Kemudian lepas lampu dop dan ukur tegangan B+. Biasanya tegangan akan naik sekitar 10%. Hal ini tidak perlu dirisaukan
- Jika tanpa beban tegangan B+ menjadi naik sangat tinggi – berarti anda mendapatkan masalah. Pada saat st-by nanti tegangan B+ akan naik. Jika tegangan melebihi 160v maka akan menyebabkan elko B+ rusak
- Perhatiakan sirkit power suply yang dipasang UPS – Apakah sudah mempunyai sirkit “snubber” pada kumparan 300v. Kalau belum ada –perlu dipasang snubber baru seperti petunjuk pemasangan. Tidak ada sirkit snubber dapat menyebabkan umur FET tidak lama.
I. Pengalaman kami penggunakan UPS untuk mengganti power suply dimana saat “st-by” dan saat “power on” tegangan B+ tetap sama, pemakain UPS tidak ada masalah sama sekali. Misalnya untuk pengganti power suply china yang menggunakan 3 transistor, power suply model-model bahula, power suply dengan STR5015 dan sejenisnya.
2.Untuk power suply dimana tegangan “st-by” rendah dan tegangan saat “power on” berubah naik menjadi lebih tinggi, kalau dipasang begitu saja akan dapat menyebabkan ada part yang terbakar ketika pesawat pada posisi st-by. Misalnya pada power suply Polyton, Sharp, power suply STR6707 dan sejenisnya. Menghadapi kasis ini memang sedikit sulit.
- Dengan UPS maka tegangan B+ akan tetap tinggi pada saat st-by
- Biasanya tegangan Vcc 5V saat “st-by” dan saat “power on” mendapat suply dari jalur yang berbeda. Maka sirkit jalur dari suply Vcc 5v saat st-by “kami lepas” atau jalur diputus). ( lihat contoh gambar dibawah)
- Kadang akan menyebabkan sirkit horisontal akan bekerja terus, walaupun mikrokontrol sudah “off”. Walaupun teve nampaknya sudah gelap seperti mati, tetapi sebenarnya flyback masih tetap bekerja. Menjumpai hal seperti ini maka kami buatkan kontrol “on-off” untuk mengontrol tegangan suply H. Vcc. Agar bagian horisontal osilator dapat mati-hidup. Sirkit dapat di”contek” dari model-model yang menggunakan cara seperti ini. Harus diperhatikan perintah “power on” dari mikrokontrol, menggunakan logika “high” atau “low” saat power-on. (lihat contoh gambar dibawah)
3.Suatu saat kami memasang UPS untuk mengganti regulator STR-Wxxxx (.....hal ini tidak selalu terjadi demikian) dimana tegangan B+ saat “st-by” dan saat “power on” tegangan B+ tetap sama. Dengan memasang UPS ternyata saat st-by tegangan melonjak menjadi 200v lebih (saat power-on tegangan 135v). Untuk mengatasi problem ini kemudian kami coba pasang resistor jalur B+ dengan ground, dengan tujuan saat st-by masih ada beban. Hasilnya saat st-by tegangan B+ turun menjadi hanya 150v dengan memasang resistor semen 5k/10w.
4.Catatan :
- Kami sudah beberapa kali melakukan eksperimen/modifikasi dengan menyambung kabel biru ke optocoupler untuk mendapatkan tegangan rendah saat st-by – tetapi sampai saat ini hasilnya masih NIHIL.
- Penggunaan UPS menmurut kami lebih praktis dan sederhana dibanding dengan power suply yang masih menggunakan tranfo switching pendahulunya.
- Untuk mengganti power suply model-model baru dimana power suply-nya sudah lebih efisien sehingga hanya memerlukan pendingin (heat-sink) dengan ukuran yang kecil. Mungkin perlu diberi tambahan pendingin yang lebih besar (cek panasnya terlebih dahulu)
· Kami sering terima pesanan modifikasi monitor komputer menjadi teve. FET pada bagaian power suply dapat diambil dan disimpan sebagai pengganti FET UPS yang rusak. Sementara ini untuk IC UPS kami belum pernah menjumpai rusak.
REKAN TEKNISI ADA PENGLAMAN LAIN DENGAN PENGGUNAAN UPS INI – KIRIM EMAIL UNTUK DAPAT DI-SAHARING KE REKAN LAINNYA
Contoh skema Panasonic
- Saat st-by – IC-880 regulator 5v untuk mikrokontrol mendapat suply dari D854 – Q850 (transistor “on”)
- Pada saat power-on – Q850 “off” dan regulator IC880 ganti mendapat suply dari D853
- Karena itu jika digunakan UPS maka R866 dan Q850 dapat terbakar jika tidak dilepas
Contoh kontrol on-off horisontal osilator (H Vcc) AKARI
- ·Saat st-by - Q803 “off”
- Saat power-on – Q803 “on” dan H vcc mendapat suply tegangan 9v dari D805 – lewat Emitor Q803 – Kolektor Q803.
Sumber : Http://marsonotv.blogspot.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !